Minggu, 03 Maret 2019

Bolehkan Menceritakan Mimpi Kepada Orang Lain??


Hadis riwayat Bukhari dari Watsilah menyebutkan, ada tiga bentuk kebohongan besar yaitu laki-laki yang menisbatkan identitasnya ke pada selain ayah kandungnya, men ceritakan mimpi yang tidak pernah dilihtnya, dan mengucapkan atas nama Rasulullah apa yang tidak pernah diucapkan.

Mimpi adalah sesuatu yang terlihat di alam bawah sadar manusia ketika tidur. Mimpi yang dialami manusia adakalanya benar atau tidak benar.
Mimpi ada yang sifatnya menyenangkan, menakutkan dan menyedihkan. Adapula mimpi yang harus diwaspadai lantaran muncul akibat campur tangan setan. Sementara ada juga mimpi-mimpi yang dialami Nabi dan Rasul, yang merupakan mimpi petunjuk, pertanda atau wahyu dari Allah SWT.

Namun tahukah Anda? Dalam ajaran agama Islam, tidak dibenarkan untuk menceritakan mimpi yang dialami sewaktu tidur kepada orang lain. Mengapa? Berikut ulasannya.


Jika itu mimpi buruk maka tidak boleh menceritakannya pada orang lain karena itu berasal dari syaithan....

Ketika mendapati mimpi buruk atau mimpi yang  tidak menyenangkan, hendaklah tidak menceritakannya kepada siapa pun. Rasulullah SAW bersabda, "jika syaitan mempermainkan salah satu dari kalian dalam mimpinya, maka hendaklah tidak menceritakannya kepada orang-orang."
(Riwayat muslim dari Jabir Ra).

Ada seorang arab badui bermimpi seakan-akan melihat kepalanya putus menggelinding lalu mengikutinya, Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kamu beritahukan kepada siapa pun tentang permainan setan kepadamu dalam mimpi tersebut." (Riwayat muslim dari Jabir Ra).


Dalam hadits lainnya, Beliau bersabda, "...dan jika ia melihat mimpi yang ia tidak sukai, maka sesungguhnya ia berasal dari setan, maka hendaklah ia berlindung dari kejahatannya dan tidak menceritakan kepada siapa pun maka sesungguhnya ia tidak akan membahayakannya." (Riwayat Bukhari dari Abu Said Ra).

Ketika seseorang mengalami mimpi yang benar, hendaklah ia memuji Allah dan memohon kepada-Nya agar merealisasikannya dan jangan pernah menceritakannya kepada orang lain kecuali kepada orang yang dicintai dan mencintainya.

Oleh sebab itu, ketika Nabi Yusuf bermimpi melihat matahari, bulan dan sebelas bintang bersujud kepadanya, ia hanya menceritakan kepada bapaknya.

Ayahnya berkata: " Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia." (QS Yusuf : 5)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Featured Post

Hari ini, 3 Guru LPI-BUDI tungkop Menikah..Ustadz Ku Imam Ku.

Haba Dayah Lam Nangroe.,- 3 Guru LPI-BUDI Tungkop indrajaya kab: pidie  ,,, Tgk Muliadi gapui , Tgk khairul Bambi , Tgk Syahril Tp.Raya , h...

Unordered List

Pages

Theme Support